Mentan: Kenaikan Produksi Beras Jadi Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan, kenaikan produksi beras nasional menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan petani secara merata.

“Lonjakan produksi beras memberikan kontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Mentan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (4/8/2025).

Selama periode Januari hingga Juli 2025, kenaikan produksi beras nasional mencapai 21,76 juta ton, meningkat 14,49% atau 2,83 juta ton dari periode yang sama pada 2024.

Produksi gabah kering giling (GKG) mencapai 37,77 juta ton, naik 14,93 % dibandingkan tahun lalu. Peningkatan ini dipicu oleh panen raya serempak di berbagai wilayah, termasuk Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Mentan mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian tercatat menyumbang 10,52% pada Produk Domestik Bruto (PDB) Triwulan I-2025 secara year-on-year (yoy).

Menurut Mentan, dengan dukungan berbagai pihak, termasuk kalangan akademisi dan cendekiawan, capaian Kementan menjadi bukti nyata bahwa swasembada pangan bukan sekadar kenangan sejarah, melainkan tekad bersama yang sedang diwujudkan kembali secara konkret.

“Komitmen kuat terhadap kemandirian pangan, keberpihakan kepada petani, serta kebijakan yang berdampak langsung di lapangan menjadi landasan utama bagi pembangunan pertanian nasional yang berkelanjutan dan berdaulat,” ujar dia.

Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat sejumlah capaian penting di bawah kepemimpinan Mentan Andi Amran Sulaiman, salah satunya adalah rekor stok beras nasional tertinggi sepanjang sejarah, yakni sebesar 4,2 juta ton per Juli 2025.

Selain itu, dalam laporan terbaru Departemen Pertanian Amerika Serikat (United States Department of Agriculture/USDA) memperkirakan produksi beras Indonesia pada musim tanam 2024/2025 mencapai 34,6 juta ton, angka tertinggi di kawasan ASEAN, melampaui Thailand dan Vietnam.